Minggu, 25 Januari 2015
Wiro Sableng #132 : Kutukan Sang Badik
Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212
Karya: Bastian Tito
Episode : BADIK SUMPAH DARAH
LEMBAH Welirang terletak di tenggara kawasan Bukit Menoreh, tak jauh dari sebuah desa kecil sepi penduduk bernama Imoyudan. Sepanjang pagi asap kuning yang berbaur dengan kabut menggantung di udara membuat pandangan mata kadang-kadang hanya bisa menembus jarak beberapa tombak saja. Bau belerang tercium di mana-mana. Siapa saja yang berada di sekitar lembah, apa lagi berani menuruni sampai ke bawah, akan mengalami sesak nafas bahkan bisa jatuh pingsan akibat sengatan uap belerang yang menyumbat jalan pernafasannya.
Namun saat itu di bibir lembah sebelah timur kelihatan sepasang muda-mudi asyik bercakap-cakap sambil memasang mata dan telinga, seolah-olah tidak terganggu oleh asap dan kabut serta-bau belerang yang begitu santar. Kalau tidak memiliki kepandaian tinggi, tidak mungkin keduanya bisa berbuat seperti itu.
Sang pemuda yang berambut gondrong berpakaian serba putih dan bukan lain adalah Pendeka
... baca selengkapnya di Wiro Sableng #132 : Kutukan Sang Badik Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
Senin, 19 Januari 2015
Disiplin Itu Penting Untuk Kehidupan
Hai teman-teman, namaku Siska Wati aku anak kedua dari tiga bersaudara, umurku sekarang 21 tahun, kebiasaan burukku terjadi ketika aku masih duduk di kelas 3 SMA, umurku waktu itu 18 tahun, kebiasaan burukku ialah sering datang terlambat ke sekolah, aku malas merapikan kamarku, dan aku selalu menunda-nunda mengerjakan PR dari sekolah. Oh.. iya teman-teman jangan tiru kebiasaanku yang buruk itu ya! Pasti teman-teman ingin mendengarkan lagi ceritaku yang lebih lanjut, begini ceritanya:
Waktu itu, aku duduk di kelas 3 SMAN Karya Bangsa, hidupku tak begitu indah setiap hari, aku terus dimarahi oleh ibu karena hidupku yang tidak disiplin. Mulai dari kamarku yang berantakan, buku-buku di kamarku yang berserakan, dan baju-baju yang bertebaran, sampai bau kamarku tidak sedap. Aku malas untuk merapikan dan membersihkannya. Bukan hanya itu, ibuku juga sering marah karena aku selalu menunda-nunda mengerjakaan PR dari sekolah, aku paling benci dimarahi oleh bu guru karena aku sering datang terlambat. Aku tidak bisa mengubah kebiasaanku ini, walaupun ibu telah menasehatiku setiap hari dan mengajarkanku tentang kedisiplinan.
Suatu malam mataku tidak bisa dipejamkan.Aku pun tertidur pada pukul 01.00 WIB.Paginya, pada pukul 05.30 WIB jam wekerku berdering, yang bunyinya seperti ini “Kring… kring… kring” jam weker itu aku abaikan, karena aku sangat mengantuk sekali. Sesudah sa
... baca selengkapnya di Disiplin Itu Penting Untuk Kehidupan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
Jumat, 09 Januari 2015
(Serigala Putih) Daun Dari Angin
Kalau aku mengikuti angin, mungkinkah bisa bertemu. Aku mengharapkannya. Sudah berhari-hari aku menelusuri sungai ini, tapi yang aku lihat masih belum berubah. Hari sudah semakin terik, sejenak istirahat untuk memulihkan staminaku.
Tak ada yang bisa kulakukan selain menikmati indahnya susunan pepohonan dan semak-semak. Berhari-hari, aku tak bisa bilang bosan. Saat malam tiba pun pepohonan yang pekat itu berubah warna menjadi lebih gelap. Sinar kunang-kunang membuat mereka terlihat lebih ceria.
Dingin sekali malam ini, lebih dingin dari malam-malam sebelumnya. Aku putuskan untuk berhenti dulu agar stamina dan suhu tubuhku tidak termakan oleh angin malam yang mencekam ini. Kuselimuti diriku dengan bulu tebal yang ada di seluruh tubuhku.
*SREK*
Tiba-tiba aku terbangun karena telingaku menangkap sesuatu yang harus membuatku siaga. Dari kegelapan malam di antara pepohonan itu, aku melihat sesuatu. Mata yang mirip denganku.
“Hm, aneh sekali bisa menemukan makhluk sepertimu di sini,” gerammya sambil sedikit mengintimidasi.
... baca selengkapnya di (Serigala Putih) Daun Dari Angin Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
Hadiah dari Kakek
Hari Minggu kemarin aku ikut orangtuaku ke Solo. Ada undangan dari bulik Sri. Ini untuk kesekian kalinya aku ke Solo. Tetapi ini untuk yang pertama kalinya aku pergi dengan kakek. Biasanya hanya dengan orangtuaku saja. Di dalam bis, kakek banyak bercerita tentang Solo, kota tempat kelahirannya. Keraton Solo, Pasar Klewer, Kleco tempat bermainnya dan beberapa tempat yang asing di telingaku mengalir tanpa henti. Aku hanya mengangguk-angguk sambil menahan kantuk. Perjalanan yang menyenangkan.
Walaupun tidak bersekolah, kakek Dullah, itu nama kakekku, pengetahuannya sangat luas. Beliau banyak mengamati peristiwa-peristiwa di sekitarnya. Dulu, saat aku kelas II SD, ada surat dari pakde Sastro di Jambi. Aku yang sedang tiduran sehabis pulang dari sekolah, dibangunkan kakek.
“Inilah akibatnya kalau tidak mau belajar. Membaca surat dari anaknya saja tidak bisa. Kamu yang belum terlambat, jangan meniru kakekmu dulu. Kakek kalau disuruh belajar malah bermain. Beginilah akibatnya,” katanya saat aku sudah berada di depannya. Aku kemudian disuruh membacakan surat itu. Saat itu aku belum bisa membaca lancar. Dengan terbata-bata akhirnya aku selesai juga membacanya. Dan aku pula yang menulis surat balasannya dengan didikte oleh kakek.
Sejak itu, aku jadi suka membaca dan menulis. Saat ada surat dari pakde Mirun, yang di Balikpapan, aku sudah lancar membaca dan menulis. Kakek terkejut meli
... baca selengkapnya di Hadiah dari Kakek Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
Kamis, 01 Januari 2015
Beliau Itu Ibuku
Namaku Zee. Aku adalah anak tunggal. Aku sendiri adalah seorang pelajar SMA di Jakarta. Ayahku sudah 2 tahun meninggal, disebabkan oleh serangan jantung. Saat ini aku hanya tinggal bersama ibu. Ibuku adalah seorang pedagang sayuran. Setiap hari ibu menjual dagangannya ke sekitar rumah kami, terkadang ibu menjual ke luar dari daerah tempat kami tinggal. Ibu berjuang demi mencukupi keuangan untuk kami berdua. Semenjak kepergian ayah, aku dan ibu sama-sama berjuang untuk hidup.
Pagi ini aku akan berangkat ke sekolah sedangkan ibu akan berjualan. Aku dan ibu berjalan bersama menuju ke depan gang.
Setelah sampai di gang…
Aku: “ibu, aku berangkat ke sekolah dulu ya. Ibu hati-hati di jalan” ucapku sambil cium tangan ibu
Ibu: “iya nak. Kamu juga hati-hati di jalan. Tengok kanan-kiri apabila akan menyebrang” ibu mengelus kepala Zee
Aku: “iya ibuku sayang” aku tersenyum
Ibu: “ya sudah. Sekarang kamu berangkat, nanti telat kalau kelamaan” ucap ibu
Aku pergi meninggalkan ibu. Dan ibu sendiri akan berjalan membawa gerobak dagangannya menuju ke sekolah SD. Di sana ibu-ibu sudah ramai untuk menanti kedatangan ibuku. Ya, mereka adalah langganan ibuku. Mereka percaya dengan dagangan ibuku. Selain sayurannya segar, ibuku juga ramah dalam melayani.
Aku
... baca selengkapnya di Beliau Itu Ibuku Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
Entri Populer
-
Ketika pagi akan menjelang, rerumputan masih terbasahi embun yang memaksa mendinginkan udara pagi di kaki bukit Gunung Slamet. Embun pula ya...
-
WINMAT - Anion Multifunctional Mat Winmat berukuran 70X110 cm, dan cocok untuk semua orang, terutama bagi yang mengalami gangguan tidur ...
-
JOY MAT JMS3 Series JM Sleep Sistem Solusi Meningkatkan Kesehatan Anda ketika Anda Sedang Tidur Sistem Sleep Solution memberikan pen...
-
Oh, betapa nikmatnya,.bahwa aku masih memiliki sebuah bantal yang bisa membantu serta menemaniku untuk menciptakan mimpi di malam hari! Seti...
-
Manfaat Anion Bagi Kesehatan : Mengurangi acid aktif (memperlambat oksidasi) Mengurangi kelelahan Meningkatkan daya tahan tubuh M...
-
Shalat adalah suatu kewajiban yang harus dilakukan oleh umat Islam yang telah memenuhi syrat (mukallaf). Dan shalat juga sebagai garis d...
-
Manfaat Sajadah Anion : Membantu mengurangi rasa tidak nyaman, lelah, pegal-pegal pada saat melakukan ibadah seperti shalat, membaca ki...
-
Gandum dan Ilalang adalah dua tanaman yang sangat mirip, tetapi sebenar-nya sangat berbeda. Gandum adalah makanan pokok yang sangat berguna ...